Selamat Datang Diucapkan Kepada Semua Pengunjung Blog Ini Segala Komen Dan Saranan Teman Teman Amat Seri Hargai

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "K"


01. Kaduk kena baja.
Maknanya: Orang yang tidak berguna, tetapi amat lama hidupnya.

02. Kaduk naik junjung.
Maknanya: Orang hina merasa dirinya mulia.

03. Kain basah kering di pinggang.
Maknanya: Sangat miskin.

04. Kain dalam acar dikutip dicuci, hendak masuk ke longkang juga (acar - tempat membuang kotoran; longkang - limbahan; selokan).
Maknanya: Orang yang bertabiat jahat walaupun diperbaiki, sekali-sekala akan berbuat jahat juga.

05 Kain dalam lipatan.
Maknanya: Perempuan yang melakukan kejahatan di dalam diam-diam.

06. Kain dibakar tiada berbau.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

07. Kain jadi basahan.
Maknanya: Jatuh melarat.

08. Kain kasah di atas duri (kasah - kain putih yang halus).
Maknanya: Dalam sikratulmaut.

09. Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari. Maknanya: Menceraikan isteri kerana sudah jemu, kemudian beristeri lain pula; buang kawan lama cari kawan baru.

10. Kain panjang empat, ditarik ke atas ke bawah tak sampai.
Maknanya: Serba tak cukup (miskin).

11. Kain pendinding miang, wang pendinding malu.
Maknanya: Segala sesuatu hendaklah digunakan pada tempatnya, supaya dapat mengambil faedah daripada benda-benda itu.

12. Kain rabak tegal dek lenggang awak, baju rabik tegal dek lenggok awak, kopiah pesuk tegal dek lonjak awak (rabak - koyak panjang atau lebar; rabik - sobek di tepi, cabik-cabik; pesuk - lekuk).
Maknanya: Orang yang suka bermegah-megah akhirnya mencelakakan dan merugikan diri sendiri.

13. Kain sehelai berganti-ganti.
Maknanya: Suami isteri yang miskin.

14. Kain sehelai peminggang habis (peminggang - lambung perahu).
Maknanya: Mengalami kerugian atau kecurian.

15. Kain sehelai sepinggang habis.
Maknanya: Mengalami kerugian atau kecurian.

16. Kain tak bertepi.
Maknanya: Kemiskinan yang amat sangat.

17. Kain tersangkut kain tinggal.
Maknanya: Tergesa-gesa melarikan diri.

18. Kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. Maknanya: Orang miskin yang harus bekerja setiap masa.

19. Kaki naik, kepala turun.
Maknanya: Bekerja tak berhenti-henti siang dan malam, selalu sibuk.

20. Kaki pekuk lenggang ke perut (pekuk - bengkok).
Maknanya: Orang yang buruk dan bodoh.

21. Kaki sudah terlangkahkan, tangan sudah terjembakan.
Maknanya: Telah terlanjur.

22. Kaki terdorong badan merasa; lidah terdorong emas padahnya.
Maknanya: Segala janji harus ditepati, bila berbuat sesuatu, harus berani menanggung akibatnya.

23. Kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya.
Maknanya: Segala janji harus ditepati, bila berbuat sesuatu, harus berani menanggung akibatnya.

24. Kaki untut dipakaikan gelang.
Maksudnya hendak memperelok, tetapi semakin buruk jadinya.

25. Kalah jadi abu, menang jadi arang.
Maknanya: Kalah atau menang dalam sesuatu pertengkaran tak akan menguntungkan kepada pihak mana pun juga.

26. Kalau ada asap, tentu ada api.
Maknanya: Tiap-tiap sesuatu ada asal mulanya.

27. Kalau ada beremas, hidup; tiada beremas, mati.
Maknanya: Akan senanglah hidup seseorang kalau ada pencariannya yang tetap.

28. Kalau alang-kepalang biarlah jangan.
Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan biarlah sampai selesai.

29. Kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga.
Maknanya: Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekala teringat juga akan mengulangnya lagi.

30. Kalau asal benih yang baik, jatuh ke laut menjadi pulau.
Maknanya: Yang baik itu biar di mana pun tempatnya akan tetap baik juga.

31. Kalau baik buat tauladan, kalau tak baik buat sempadan.
Maknanya: Ambillah yang baik dan buangkan yang jahat.

32. Kalau baik disebut orang; kalau jahat, jahatlah.
Maknanya: Perbuatan yang baik akan disebut baik, perbuatan yang jahat akan disebut jahat.

33. Kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya.
Maknanya: Pertimbangan tentang buruk baiknya sesuatu itu hendaklah diperbuat sesudah kejadiannya berlaku.

34. Kalau bersahabat cari sama babat (babat - pasang, suku, golongan).
Maknanya: Pilihlah kawan daripada golongan sendiri.

35. Kalau bertangkai boleh dijinjingkan.
Maknanya: Bukti yang dapat dipakai sebagai punca sesuatu penyelidikan.

36. Kalau bertunas diganggut kambing (ganggut - ragut, renggut).
Maknanya: Nasib yang malang.

37. Kalau boros lekas kerugian.
Maknanya: Pendapatan yang sedikit kalau diboroskan tentulah menyusahkan akhirnya.

38. Kalau bukan rezeki, di mulut lari ke luar.
Maknanya: Rezeki (harta) yang belum dapat ditentukan.

39. Kalau bunga bukan (tidak) sekuntum.
Maknanya: Lelaki ataupun perempuan bukan seorang di atas dunia ini.

40. Kalau di bawah melompat, kalau di atas menyusup. Maknanya: Pandai menyesuaikan diri dengan keadaan setempat.

41. Kalau dibalun sebalun kuku, kalau digumpal segumpal tanah.
Maknanya: Alam rohani yang tak terbatas.

42. Kalau dicampak bunga takkan dibalas tahi.
Maknanya: Biasanya sesuatu pertolongan kepada seseorang itu jarang akan dibalas dengan kejahatan.

43. Kalau digali tanah berbingkah, tanah berderai yang akan bertemu.
Maknanya: Sesuatu perselisihan dalam kalangan keluarga, usahlah dicari siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi carilah jalan untuk menyelesaikannya dengan baik.

44. Kalau dipanggil dia menyahut, bila dilihat dia bersuara.
Maknanya: Jawab yang benar dan tepat.

45. Kalau dipujuk makin menyebal, kalau dimarah baru tertawa.
Maknanya: Kelakuan yang tidak ada tempatnya; sifat yang sangat bertentangan.

46. Kalau gajah hendaklah dipandang gadingnya, kalau harimau hendaklah dipandang belangnya.
Maknanya: Hendaklah diusul periksa dengan saksama tentang sesuatu perkara itu sebelum dibuat kesimpulan.

47. Kalau getah meleleh, kalau daun melayang.
Maknanya: Dalam keadaan sulit sanak saudara akan tetap berdekatan dengan kita, tetapi orang lain akan meninggalkan kita.

48. Kalau ibu kaya anak jadi puteri, kalau anak kaya ibu jadi budak.
Maknanya: Perbezaan antara kesayangan ibu dengan kesayangan anak.

49. Kalau kahwin ke Batubara, kalau mati ke Melaka. Maknanya: Perihal orang yang mencari yang enak dan senang saja.

50. Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga.
Maknanya: Jika pengetahuan hanya sedikit saja, janganlah hendak melawan orang-orang yang lebih banyak pengetahuannya.

51. Kalau kena tampar biarlah dengan tangan yang pakai cincin, kalau kena tendang biarlah dengan kaki yang pakai kasut.
Maknanya: Kalau berbuat salah biarlah dihukum oleh orang yang berkuasa atau ditegur oleh orang yang berilmu, jangan dianiaya oleh orang-orang kecil dan tak tahu apa-apa.

52. Kalau kerbau sekawan dapat dikawali, manusia seorang tiada dapat dimaklumi.
Maknanya: Sangatlah sukar untuk menghadapi manusia kerana tiap-tiap orang berlainan pendapatnya.

53. Kalau kubuka tempayan budu, barulah tahu.
Maknanya: Kalau dibuka rahsianya, tentu mendapat malu.

54. Kalau kucing keluar tanduk barulah ayam boleh bersusu.
Maknanya: Perkara yang mustahil.

55. Kalau kucing tiada bermisai, takkan ditakuti tikus lagi.
Maknanya: Orang besar yang sudah dipecat dari jabatannya tiada disegani orang lagi.

56. Kalau kumbang bukan seekor, kalau bunga bukan sekaki.
Maknanya: Lelaki ataupun perempuan bukan seorang di atas dunia ini.

57. Kalau laba bercikun-cikun, buruk diberitahu orang (bercikun-cikun bersembunyi-sembunyi).
Maknanya: Bila beroleh kesenangan, diam saja; tetapi bila menderita susah berkeluh kesah atau minta tolong pada orang lain.

58. Kalau langit hendak menimpa bumi, bolehkah ditahan dengan telunjuk.
Maknanya: Orang kecil tidak dapat mengelakkan diri daripada perintah orang besar-besar.

59. Kalau menyeberang sungai biarlah ditelan oleh ibunya, tetapi janganlah dipagut oleh ikan kecil.
Maknanya: Kalau berbuat salah biarlah dihukum oleh orang yang berkuasa atau ditegur oleh orang yang berilmu, jangan dianiaya oleh orang-orang kecil dan tak tahu apa-apa.

60. Kalau pandai makan, pandai simpan.
Maknanya: Pandai menyimpan rahsia.

61. Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya.
Maknanya: Orang yang pandai dapat mengalahkan musuhnya hanya dengan sekali pukul saja.

62. Kalau pandai menggulai, badar pun menjadi tenggiri.
Maknanya: Sekalipun kurang alat perkakasnya, tetapi kalau orang pandai maka dapat juga ia mengerjakan sesuatu itu dengan sebaik-baiknya.

63. Kalau pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang.
Maknanya: Orang yang pandai membawa diri, tentulah selamat hidupnya.

64. Kalau panjang beri beruas, kalau pendek beri berbuku.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan itu hendaklah dikerjakan menurut aturannya yang semestinya.

65. Kalau sama tinggi kayu di rimba, di mana angin akan lalu.
Maknanya: Kalau sekalian manusia sama tinggi pangkatnya, nescaya sukarlah hidup ini jadinya.

66. Kalau seperti kundur labu, boleh dibelah (kundur - labu besar).
Maknanya: Untuk menyatakan kebenaran sesuatu perkara.

67. Kalau sesangkar sekalipun, yang bayan itu bayan juga; serindit, serindit juga.
Maknanya: Manusia itu tetap berbeza, sekalipun berasal daripada satu keluarga.

68. Kalau harimau menunjukkan belangnya, 'lah tentu kambing bertanggungan (bertanggungan - menderita).
Maknanya: Orang yang lemah berhadapan dengan orang yang kuat, tentu akan kalah akhirnya.

69. Kalau sumpit tak berisi, mana boleh ditegakkan. Maknanya: Kalau perut tidak diisi tentu tidak dapat melakukan pekerjaan.

70. Kalau tak ada angin, masakan pokok bergoyang. Maknanya: Kalau terjadi sesuatu hal tentu ada sebab-sebabnya.

71. Kalau tak ada api, masakan ada asap.
Maknanya: Jika tidak bersalah masakan dituduh orang.

72. Kalau tak ada berlela, baiklah mereka (mereka - mencari akal).
Maknanya: Jika tidak bersalah masakan dituduh orang.

73. Kalau tak ada kulit bercerailah tulang.
Maknanya: Orang yang sangat kurus.

74. Kalau tak berduit, ke mana pergi tercuit-cuit(terbuang).
Maknanya: Orang yang tidak berwang selalu melarat hidupnya.

75. Kalau tak bermeriam, baiklah diam.
Maknanya: Orang yang miskin dan lemah tidak usahlah banyak berangan-angan.

76. Kalau tak pandai menggelamai, bercirit kambinglah kelak, dikunyah patah gigi, ditelan sembelit.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan kalau dikerjakan oleh orang yang tidak tahu, nescaya akan rosaklah pekerjaan itu.

77. Kalau tak sir berdegak, sir melayang (tak sir - tak indah, tak mahu (Kelantan); berdegak - bunyi seperti menelan air atau bunyi jantung).
Maknanya: Jika barang yang diinginkan tidak diperolehi maka hilanglah daya upaya.

78. Kalau tak takut akan mati, tak sedunia perang; kalau tak takut akan alah, tak sedunia sabung.
Maknanya: Berperang dan menyabung merupakan pekerjaan yang amat berbahaya tetapi digemari orang.

79. Kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai.
Maknanya: Kalau takut susah lebih baiklah jangan membuat sesuatu pekerjaan yang sukar-sukar.

80. Kalau tiada emas sepiak, kerja di mana boleh jadi (sepiak - seketip, sedikit).
Maknanya: Orang yang miskin dan lemah tentulah tidak berdaya untuk memenuhi maksud hatinya.

81. Kalau tiada padi sebarang kerja tak jadi.
Maknanya: Kalau tidak ada pencarian yang tetap, maka kehidupan menjadi susah.

82. Kalau tidak ada senapang, baik berjalan lapang.
Maknanya: Jika tiada bersenjata atau bertenaga baiklah mengalah.

83. Kali sebentuk, umpannya seekor, sekali putus sehari berhanyut.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak dengan memikirkan bekalan, modal dan sebagainya sehingga akhirnya mendapat kesusahan dan kecewa.

84. Kalis bagai air di daun keladi (kalis - tidak berbekas).
Maknanya: Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia.

85. Kambing di parak panjang janggutnya, hati enggan banyak jawabnya.
Maknanya: Orang yang enggan bila disuruh, banyaklah helah dan dalih untuk melepaskan dirinya.

86. Kambing menyusui anak harimau, besar dia dipatahkan tengkuknya.
Maknanya: Akibat yang akan diterima kalau menolong orang jahat dalam kesusahan.

87. Kapak menelan beliung.
Maknanya: Yang baik ditukar dengan yang buruk.

88. Kapal besar ditunda jongkong.
Maknanya: Orang yang berkuasa menurut perintah orang bawahan.

89. Kapal satu nakhoda dua.
Maknanya: Suatu pekerjaan yang dikepalai dua orang, alamatlah akan rosak pekerjaan itu.

90. Kapuk segaul dengan kapas, bezanya takkan lepas. Maknanya: Orang mulia dengan orang hina walaupun serupa keadaannya namun bezanya ketara juga.

91. Kapur di hujung telunjuk.
Maknanya: Tidak dapat menolong sanak saudara.

92. Karam berdua basah seorang.
Maknanya: Dua orang berbuat salah, seorang saja yang kena hukum.

93. Karam di laut boleh ditimba, karam di hati bilakan sudah.
Maknanya: Kesedihan kerana kematian kekasih.

94. Karam Kampar oleh Kuantan.
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan orang kepercayaannya atau orang yang dikasihinya.

95. Karam sambal oleh belacan.
Maknanya: Mendapat kerugian kerana perbuatan orang kepercayaannya atau orang yang dikasihinya.

96. Karam tidak berair.
Maknanya: Mendapat bencana dengan tidak bersebab.

97. Kasih bapa sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan (penggalan - potongan).
Maknanya: Cinta kasih anak kepada bapa tidak seimbang dengan cinta kasih bapa kepada anak.

98. Kasih itu roh (semangat) yang buta
Maknanya: Kasih tidak memilih yang baik atau yang cantik saja.

99. Kasih saudara sama ada, kasih bapa menokok harta, kasih ibu sama rata, kasih sahabat sama binasa.
Maknanya: Kasih yang sama beradalah kasih yang sempurna, sebab biar bagaimanapun kasih seseorang itu akan kawannya namun kerana harta akan bercerai juga akhirnya.

100. Kasih sepantun tulisan pinggan.
Maknanya: Kasih yang tak hilang-hilang.

101. Kasih tidak bersekutu dengan bijak.
Maknanya: Apabila hati telah kasih, maka hilanglah cacat-celanya.

102. Kasihan gajah berusung.
Maknanya: Kasihan yang tidak pada tempatnya.

103. Kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
Maknanya: Anak yang dimanjakan akan rosak dan isteri yang diuliti selalu akan mendatangkan kedukacitaan.

104. Kasihkan padi buangkan rumput-rumput.
Maknanya: Jika kasihan anak isteri, hendaklah berhenti daripada mengasihi perempuan lain.

105. Kasihkan pinang sebatang daripada buluh serumpun.
Maknanya: Lebih sayang kepada orang lain daripada kaum keluarga sendiri.

106. Kasturi mati kerana baunya (kasturi - tikus kecil yang harum baunya).
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana kelebihannya.

107. Kata berjawab, gayung bersambut.
Maknanya: Serangan ditangkis, kata dijawab; baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

108. Kata biarlah kota.
Maknanya: Janji hendaklah ditepati.

109. Kata dulu bertepati, kata kemudian berceraian(bercari).
Maknanya: Janji hendaklah ditepati.

110. Kata periuk belanga hitam.
Maknanya: Orang yang memburukkan orang lain, sedangkan ia sendiri pun buruk juga.

111. Kata seorang dibulati, kata bersama diperiakan. Maknanya: Urusan yang mengenai diri orang perseorangan bolehlah diurus dengannya sendiri, tetapi urusan yang mengenai umum hendaklah dilakukan dengan muafakat.

112. Kata yang benar ditidakkan, rahmat Tuhan dilarikan.
Maknanya: Tidak mahu mengakui kebenaran.

113. Katak ditimpa kemarau.
Maknanya: Berkeluh kesah dengan tidak keruan.

114. Katak hendak jadi lembu.
Maknanya: Hendak meniru-niru kelakuan (perbuatan) orang besar.

115. Katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut.
Maknanya: Orang jahat yang sudah berubah jadi baik, namun orang masih curiga juga.

116. Khatib lalu khatib mati, bilal lalu bilal mati.
Maknanya: Tempat yang berbahaya.

117. Kawin naik basuh kaki saja.
Maknanya: Kahwin dengan tidak kena belanja apa-apa.

118. Kayu bengkok, masakan lurus bayangannya.
Maknanya: Orang yang bercakap bohong tentu tidak dapat dipercayai.

119. Kayu besar di tengah padang, tempat bernaung kepanasan, tempat berlindung kehujanan, uratnya tempat bersila, batangnya tempat bersandar.
Maknanya: Pemimpin yang menjadi tempat rakyat mengadukan nasibnya.

120. Kayu bongkok kura-kura pun boleh memanjat.
Maknanya: Orang yang sudah bersalah itu ada-ada saja orang yang menambah-nambahkan kesalahannya.

121. Kayu buruk tiada bercendawan, lumut tumbuh.
Maknanya: Orang yang sudah tua sangat mudah dihinggapi penyakit.

122. Kayu dikatakan batu, langit hendak dicapai dengan tangan.
Maknanya: Orang yang tidak sempurna akal fikirannya.

123. Kayu mati berpunggur, manusia mati biar bernama.
Maknanya: Hidup manusia hendaklah meninggalkan jasa yang baik.

124. Kayu yang berakar tunjang tak endahkan ribut.
Maknanya: Orang yang banyak kawan tidak takut akan susah.

125. Kayu yang besar jugalah yang bersakat.
Maknanya: Orang yang kaya juga yang bertambah kekayaannya.

126. Ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah digerek kumbang (gerek - berlubang-lubang).
Maknanya: Sumpah orang yang bersalah: biarlah dia serta kaumnya binasa semuanya.

127. Ke bukit sama didaki, ke laut sama direnangi; adat tiada bertukar, rahsia tidak berubah.
Maknanya: Perhubungan yang sangat karib, tidak dapat diceraikan.

128, Ke dalam sumpit tak muat, ke dalam ambung longgar (ambung - keranjang).
Maknanya: Orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan.

129. Ke gunung emas pasir baiduri, ke padang zamrud habis diedari; terbang bangau sepanjang hari, ke tasik juga akhirnya dicari.
Maknanya: Bagaimana sekalipun jauh dagang merantau, ke negeri yang besar-besar, melihat tempat yang indah-indah, kesudahannya pulang juga ia ke tanahairnya sendiri.

130. Ke gunung tak dapat angin.
Maknanya: Gagal untuk mendapat keuntungan.

131. Ke hilir kena kutuk sultan, ke mudik kena kutuk raja.
Maknanya: Orang yang serba salah kerana melanggar perjanjian.

132. Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak (tengkalak - lukah yang panjang).
Maknanya: Tak dapat terhindar daripada bahaya.

133. Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata (tak terjejak).
Maknanya: Pekerjaan yang tanggung-tanggung atau terbengkalai.

134. Ke laut mejerat ikan, tersenyum siput; ke hutan memancing punai, tertawa badak.
Maknanya: Perbuatan yang dilakukan dengan tidak menurut aturan akan jadi tertawaan orang ramai.

135. Ke mana angin yang deras, ke situ condongnya. Maknanya: Pendirian yang tidak tetap.

136. Ke mana condong, ke mana rebah.
Maknanya: Sudah dilakukan menurut adat yang biasa.

137. Ke mana dialih, lesung berdedak juga.
Maknanya: Pekerjaan yang selalu mendatangkan kerugian atau kesusahan, biar di mana pun dikerjakan nescaya akan merugikan dan menyusahkan juga.

138. Ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang.
Maknanya: Selalu menurutkan kehendak orang yang berkuasa, tidak dapat mengambil keputusan sendiri.

139. Ke mana tumpah kuah, kalau tidak ke nasi.
Maknanya: Sesuatu itu akan kembali ke asalnya meskipun sedikit.

140. Ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya. Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perjalanan) haruslah ada ketentuannya.

141. Ke sawah tidak berluluk, ke ladang tidak berarang. Maknanya: Memperoleh keuntungan tidak dengan bersusah payah.

142. Ke sungai sambil mandi.
Maknanya: Sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai.

143. Ke tengah boleh, ke tepi pun boleh.
Maknanya: Orang yang dapat menyesuaikan dirinya dalam pergaulan.

144. Kebakaran janggut.
Maknanya: Kebingungan tidak keruan.

145.Kebanyakan halilintar kurang hujan.
Maknanya: Cakap saja yang besar, tetapi hasilnya tidak ada.

146. Kebenaran di hujung lidah.
Maknanya: Tidak ada keadilan.

147. Kecambah kayu ara takkan jadi pulut-pulut.
Maknanya: Orang yang memang berani takkan jadi pengecut.

148. Kecek anak Melaka.
Maknanya: Cakap tinggi tetapi tidak berisi.

149. Kecek bagai bunyi merendang kacang.
Maknanya: Percakapan yang berleler, sehingga susah untuk difahami maksudnya.

150. Kecek bagai ketiak ular.
Maknanya: Cakap yang tak berkeputusan.

151. Kecil anak besar onak.
Maknanya: Anak pada masa kecilnya menyukakan hati tetapi apabila sudah besar keraplah pula ia mendatangkan kesusahan kepada ibu bapanya.

152. Kecil api menjadi kawan, besar ia menjadi lawan. Maknanya: Kejahatan yang sedikit jangan dibiarkan menjadi besar.

153. Kecil bahan besar penimpanya.
Maknanya: Belanja lebih banyak daripada penghasilan.

154. Kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah.
Maknanya: Orang hidup hendaklah pandai menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya.

155. Kecil gunung dipandang, besar hutang disandang. Maknanya: Hutang itu walau sedikit sekalipun berat juga bagi orang yang menanggungnya.

156. Kecil hutang diansur, habis hutang dibayar.
Maknanya: Tiap-tiap suatu pekerjaan yang besar dan berat jika diansur-ansur mengerjakannya nescaya akan berkurang, apa lagi kalau dapat disudahkan sekali gus.

157. Kecil jangan di sangka anak, besar jangan disangka bapa.
Maknanya: Pengetahuan dan kelebihan itu bukan tertentu kepada orang tua-tua saja, selalu juga terdapat pada orang muda-muda.

158. Kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan.
Maknanya: Ingin mendapat sebanyak-banyaknya; sangat berbesar hati.

159. Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua terubah tidak.
Maknanya: Kebiasaan sejak kecil, menjadi tabiat yang sukar diubah.

160. Kecil umpan besar ikan.
Maknanya: Dengan usaha yang sedikit dapat menghasilkan pekerjaan yang besar.

161. Kecil-kecil anak harimau.
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

162. Kecil-kecil anak sudah besar menjadi onak.
Maknanya: Anak pada masa kecilnya menyukakan hati tetapi apabila sudah besar keraplah pula ia mendatangkan kesusahan kepada ibu bapanya.

163. Kecil-kecil beliung, tumbang juga kempas yang besar.
Maknanya: Walaupun orang itu kecil tetapi dapat juga ia mengalahkan orang besar.

164. Kecil-kecil cabai rawit.
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

165. Kecil-kecil cili Melaka (api).
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

166. Kecil-kecil lada api, besar-besar limau abung (limau abung - sejenis limau besar).
Maknanya: Meskipun kecil tetapi berani.

167. Kecil-kecil pun api.
Maknanya: Barang sesuatu yang dapat mendatangkan bahaya janganlah dibiarkan walaupun sedikit.

168. Kecubung berulam ganja.
Maknanya: Sama jahat. (kecubung - sejenis tumbuhan, bijinya memabukkan).

169. Kehendak kucinglah bertemu dengan panggang. Maknanya: Orang yang bertemu dengan barang yang digemarinya.

170. Kejap (kerling) bagai pelitakan padam (kejap - kerling, kedip, kelip).
Maknanya: Pujian kepada perempuan yang cantik.

171. Keladi muda, muda buahnya; menurut hati muda, berkelahi sudahnya.
Maknanya: Orang muda sangat mudah panas darahnya.

172. Kelakatu hendak terbang ke langit.
Maknanya: Menghendaki sesuatu yang mustahil.

173. Kelalaian menjemput pencuri.
Maknanya: Kerana kelalaian maka kerugian.

174. Kelam bagai malam dua puluh tujuh.
Maknanya: Sesuatu hal atau perkara yang gelap sama sekali.

175. Kelam disigi, lekung ditinjau (sigi - suluh, obor; lekung - lekuk).
Maknanya: Sesuatu perkara atau perkataan yang kurang terang hendaklah diselidiki dan diperiksa dengan saksama sebelum dibuat sesuatu keputusan.

176. Kelapa ditebuk tupai.
Maknanya: Gadis yang sudah kehilangan daranya.

177. Kelapa muda tak berminyak.
Maknanya: Orang muda yang belum ada pengalaman.

178. Kelapa tebal sabut, terhempas ke batu tak pecah, dibuang ke laut tak tenggelam.
Maknanya: Orang yang ramai anak cucunya, dikasihi oleh kaum kerabatnya, suka tolong-menolong, maka selamatlah hidupnya.

179. Kelarai sesat taja (taja - permulaan).
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah salah dari permulaannya.

180. Kelebihan ikan radai, kelebihan manusia akal (radai - sirip).
Maknanya: Tiap-tiap sesuatu ada dengan kelebihannya masing-masing.

181. Keledai hendak dijadikan kuda.
Maknanya: Orang bodoh hendak dipandang (dijadikan) orang pandai.

182. Kelekati memanjat peran, sebelum mati belum jeran (kelekati - kelekatu; peran - balok yang menyambung tiang rumah; jeran - jera).
Maknanya: Terlalu gemar akan sesuatu perkara sehingga rela mengorbankan diri sendiri.

183. Keli dua selubang.
Maknanya: Seorang perempuan yang mempunyai kekasih dua orang.

184. Kelik-kelik dalam baju (kelik-kelik - semut yang berbisa).
Maknanya: Musuh dalam selimut.

185. Kelimpanan mata dek pengelan (kelimpanan - kelilipan; mata kemasukan debu atau sebagainya; pengelan - galah buat menjolok buah-buahan).
Maknanya: Dikecewakan oleh orang yang diharapkan.

186. Kelip-kelip terbang malam.
Maknanya: Hendak menyembunyikan rahsia yang tidak dapat ditutup.

187. Keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan.
Maknanya: Orang yang tidak berharga dalam masyarakat.

188. Keluh (kesah) tidur di kasur, berkeruh di lapik penjemuran.
Maknanya: Kemewahan ataupun kekayaan tidak selamanya membawa kebahagiaan; sebaliknya, hidup miskin ada kalanya memberi kesenangan.

189. Keluk paku asam (kacang) belimbing; anak dipangku kemanakan dibimbing.
Maknanya: Anak dan kemanakan haruslah sama-sama dididik dan dipimpin.

190. Kemahiran itu sebaik-baik guru.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan akan menjadi sempurna apabila dikerjakan oleh orang yang ahli.

191. Kemarau setahun rosak oleh hujan sepagi.
Maknanya: Kebaikan yang banyak hilang kerana kesalahan yang sedikit.

192. Kemenyan sebesar lutut jika tiada dibakar manakan berbau.
Maknanya: Kepandaian hendaklah diajarkan kepada orang lain, kerana kalau disimpan ia akan hilang begitu saja.

193. Kemiri jatuh ke pangkalnya.
Maknanya: Beroleh tempat yang sepatutnya; kembali ke tempat asalnya.

194. Kemudi di haluan, bergilir ke rusuk.
Maknanya: Orang yang menurut nasihat atau perintah anaknya (isterinya, orang sebawahannya dan sebagainya).

195. Kemudi patah perahu tembuk.
Maknanya: Kemalangan yang silih berganti.

196. Kena kecipak orang berbelut (kecipak - gerak tangan ketika merenggutkan belut yang tertangkap dilubangnya).
Maknanya: Terlibat dalam urusan orang lain; mendapat kecelakaan kerana kesalahan orang lain.

197. Kena luluk kandang kering.
Maknanya: Mendapat kesusahan tidak pada tempatnya.

198. Kena parang bermata dua.
Maknanya: Sangat menyakitkan perasaan hati.

199. Kena pukul di punggung (di pantat), gigi habis tanggal.
Maknanya: Sindiran (jawapan) yang tepat.

200. Kena-kena seperti santan bergula, tak kena-kena bagai antan pukul kepala.
Maknanya: Suatu perbuatan (perkataan) itu kalau bersalahan tafsirannya, jadi melarat; jika benar, jadi kebajikan.

201. Kenal dadanya, tak kenal mukanya.
Maknanya: Orang alim atau orang pandai dikenal orang hanya dengan membaca buku-buku karangannya saja.

202. Kendur mengusut, tegang memutus.
Maknanya: Pentadbiran yang kurang baik, kalau lemah menyebabkan kekacauan dan kalau keras menimbulkan kerusuhan.

203. Kepala ke bawah, kaki ke atas.
Maknanya: Bekerja tak berhenti-henti siang dan malam, selalu sibuk.

204. Kepala rebah mata melayang, bantal bangkit main wayang.
Maknanya: Perempuan yang membuat kejahatan ketika suaminya lengah.

205. Kepala sama berbulu (hitam), pendapat (hati) berlain-lain.
Maknanya: Lain orang, lain fikirannya.

206. Kepala yu, ekor babi.
Maknanya: Suka berpura-pura atau bermuka dua.

207. Kera dapat bunga.
Maknanya: Mendapat sesuatu yang tak dapat dipergunakan.

208. Kera memanjat pohon, kura-kura pun hendak memanjat pula.
Maknanya: Hendak meniru-niru membuat pekerjaan yang mustahil dapat dilakukan olehnya.

209. Kera menegurkan tahinya.
Maknanya: Barang siapa yang berbuat salah, ialah yang mula-mula memperkatakan kesalahan itu.

210. Kera menjadi monyet.
Maknanya: Tiada bezanya.

211. Kerambil tumbuh di matanya.
Maknanya: Kepala negeri yang cerdik lagi hartawan,

212. Kerana cenderawasih, merak mas (emas) dilepaskan.
Maknanya: Sesudah mendapat kekasih baru, kekasih lama dilepaskan.

213. Kerana emas memas, kerana padi menjadi (memas - cermat, bagus).
Maknanya: Orang kaya dapat mencapai apa saja maksud hatinya.

214. Kerana lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan.
Maknanya: Orang besar-besar yang bersuka-ria, orang kecil-kecil yang gembira berlebih-lebihan.

215. Kerana mata buta, kerana hati mati.
Maknanya: Orang yang menurutkan hawa nafsunya, akhirnya akan binasa.

216. Kerana mendengar bunyi.
Maknanya: Terpedaya kerana mendengar berita baik saja.

217. Kerana mulut badan binasa.
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana perkataannya.

218. Kerana pijat-pijat mati tuma.
Maknanya: Mendapat celaka kerana berkawan dengan orang jahat, atau kerana kesalahan orang lain.

219. Kerana sabut tebal, tempurungnya pun menjadi kebal.
Maknanya: Orang yang banyak kaum keluarga dan sahabat handainya selamatlah hidupnya.

220. Kerap sang berudu hendak berenang di laut lebar, awak masih juga di kubangan.
Maknanya: Menghendaki sesuatu yang mustahil diperoleh atau terjadi.

221. Keras bagai batu, tinggi bagai langit.
Maknanya: Tiada mahu menurut perintah; keras kepala.

222. Keras ditakik, lunak disudu.
Maknanya: Perintah haruslah dilakukan dengan segala kebijaksanaan.

223. Kerat rotan, patah arang.
Maknanya: Telah putus sama sekali; perselisihan yang tak dapat didamaikan lagi.

224. Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan. Maknanya: Melakukan sesuatu dengan tidak menurut keadaan yang sebenarnya.

225. Kerbau tanduk panjang, tiada menanduk pun dikata orang menanduk juga.
Maknanya: Orang yang sudah terkenal kejahatannya.

226. Kerbau bertanduk, rotan beronak.
Maknanya: Orang besar-besar kuat kerana kekuasaannya dan rakyat kuat kerana persatuannya.

227. Kerbau dipegang tali hidungnya, manusia dipegang pada katanya.
Maknanya: Janji yang sudah diucapkan mestilah ditepati, kerana harga manusia terletak pada janjinya itu.

228. Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusangi (dimusangi - dimakan musang).
Maknanya: Anak dan isteri hendaklah dijaga dengan baik-baik.

229. Kerbau kandang, emas berpura.
Maknanya: Harta-benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing supaya selamat.

230. Kerbau menanduk, kerbau pergi.
Maknanya: Siapa yang bersalah mesti dihukum setimpal dengan kesalahannya.

231. Kerbau pembulang tali (membulang - mengikat tali ke kepala).
Maknanya: Orang yang berbolak-balik fikirannya atau yang tiada tetap hatinya.

232. Kerbau punya susu, sapi punya nama.
Maknanya: Orang lain yang berbuat kebaikan (berlelah payah), orang lain pula yang mendapat pujian.

233. Kerbau sekandang dapat digembalakan, manusia seorang tiada terjaga.
Maknanya: Kerbau sekawan boleh dikandang, manusia seorang tiada terkawal.

234. Kering pengayuh di tangan, kering wang di pinggang.
Maknanya: Orang miskin yang harus bekerja setiap masa.

235. Kering tempayan, cebok pun jauhlah.
Maknanya: Setelah harta ibu bapanya habis, anak-anak pun menjauhkan diri.

236. Keris panjang berkeluk, ke mana bawa ke mana olok.
Maknanya: Orang yang dapat digunakan untuk sebarang maksud; anak muda yang 'dimakan' pakaian.

237. Keris pedang tiada tajam, lebih tajam mulut manusia.
Maknanya: Kata-kata lebih tajam daripada senjata.

238. Keris tersisip di dinding, pedang tajam dalam sarungnya.
Maknanya: Perbuatan yang pandir.

239. Kerja baik berimbauan, datang buruk berhamburan.
Maknanya: Kerja baik dirundingkan, waktu kemalangan dibantu beramai-ramai.

240. Kerja raja dijunjung, kerja sendiri dikelek.
Maknanya: Menyambilkan pekerjaan sendiri ketika mengerjakan pekerjaan orang lain.

241. Kerja sebarang hebat, kasih sebarang tempat.
Maknanya: Bekerja dengan tidak menurut peraturan.

242. Kerosok ular di rumpun bambu.
Maknanya: Ancaman daripada orang yang pengecut.

243. Kesat daun pimping (pimping - sejenis gelagah yang batangnya tiada berongga).
Maknanya: Lemah tetapi dapat mendatangkan bahaya.

244. Kesat-kesat daun pimping, kalau kesat daun labu boleh dicelur (celur - celup ke dalam air mendidih).
Maknanya: Orang miskin serta tidak berilmu tiada berguna di antara orang banyak, tetapi kalau ada perangai yang baik, ada juga faedahnya.

245. Ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul.
Maknanya: Orang yang memberi nasihat, tetapi dia sendiri tidak melakukan sebagai yang dinasihatkannya itu.

246. Ketika ada jangan dimakan, telah habis maka dimakan.
Maknanya: Berhemat cermat dalam penghidupan.

247. Ketika gagak putih, bangau hitam.
Maknanya: Kiasan pada zaman yang sudah silam.

248. Khabar jauh dengar-dengarkan, khabar dekat fikir-fikirkan.
Maknanya: Tiap-tiap khabar yang diterima hendaklah diselidik dengan saksama supaya jangan tertipu.

249. Kicang-kecoh ciak (kicang-kecoh - tipu daya; ciak - dakwa).
Maknanya: Sesuatu perkara yang akan diperiksa hendaklah ada buktinya.

250. Kijang jika ditambat dengan rantai emas sekalipun, bila terlepas ke hutan juga larinya.
Maknanya: Orang dagang, biar bagaimana senangnya di negeri asing, ingat juga ia akan negeri asalnya.

251. Kikir pari belulang kering, direndam tujuh hari tak basah (kikir - besi baja beringgit atau belulang pari untuk melicinkan kayu).
Maknanya: Terlalu degil atau terlalu kikir; orang yang kuat atau berkuasa.

252. Kilangan patah awak itulah menghimpitnya (kilangan - apitan tebu).
Maknanya: Mendapat celaka kerana kesalahan sendiri.

253. Kilat beliung sudah di kaki, kilat pisau sudah ke tangan, kilat cermin sudah ke muka.
Maknanya: Orang yang bijaksana dengan mudah menangkap hujung kata atau kias seseorang.

254. Kilat di dalam kilau, kabus di dalam hujan.
Maknanya: Dalam tutur kata atau tingkah laku tercantum maksud yang lain.

255. Kini gatal besok digaruk.
Maknanya: Pertolongan yang terlambat datang.

256. Kita baru mencapai pengayuh, orang sudah tiba ke seberang.
Maknanya: Orang yang bijaksana selalu lebih dulu mencapai maksudnya.

257. Kita membawa jarum, dia menyambut dengan gunting.
Maknanya: Kita menunjuk jalan supaya bersatu padu, dia berikhtiar supaya berpecah belah.

258. Kita semua mati, tetapi kubur masing-masing.
Maknanya: Masing-masing orang dengan pembawaan dan cara hidupnya yang tersendiri, meskipun berkaum keluarga.

259. Kodok dapat bunga sekuntum.
Maknanya: Beroleh sesuatu yang sia-sia kerana tidak dapat mempergunakannya.

260. Kokok berderai-derai, ekor bergelumang tahi.
Maknanya: Seseorang yang cakapnya tinggi tetapi keluarganya dalam kemelaratan.

261. Korek lubang ulat.
Maknanya: Sengaja mencari perselisihan.

262. Kotor dicuci, berabu dijentik.
Maknanya: Apa yang tiada baik dan yang buruk hendaklah dibuang atau dilupakan saja.

263. Koyak baju mahu ukur badan.
Maknanya: Merosakkan sesuatu yang hendak disempurnakan

264. Koyak tak berbunyi.
Maknanya: Melakukan sesuatu yang kurang baik, tidak diketahui orang.

265. Kuah sama dihirup, sambal sama dicolek.
Maknanya: Bersama-sama dalam senang dan susah.

266. Kuah tertunggang ke nasi, nasi akan dimakan juga.
Maknanya: Perkahwinan antara kaum keluarga sendiri.

267. Kuali mengatakan belanga hitam.
Maknanya: Orang yang memburukkan orang lain, sedangkan ia sendiri pun buruk juga.

268. Kuat akar kerana tunjang, kuat tunjang kerana akar.
Maknanya: Kelebihan seseorang itu kerana suka muafakat satu sama lain.

269. Kuat berdiri pohon kerana akarnya, kuat akar kerana tanah.
Maknanya: Kekuatan sebuah kerajaan kerana orang besar-besarnya, kekuatan orang besar-besar kerana rakyatnya yang bersatu padu.

270. Kuat burung kerana sayap; kuat ikan kerana radai. Maknanya: Merasa kuat (berkuasa) kerana ada kelebihannya; tiap-tiap orang sedikit banyak ada kuasanya.

271. Kuat gajah terdorong, kuat harimau terlompat-lompat.
Maknanya: Orang besar-besar yang membuat kesalahan kerana kekuasaannya.

272. Kuat ikan kerana radai, kuat burung kerana sayap, kuat ketam kerana sepit.
Maknanya: Merasa kuat (berkuasa) kerana ada kelebihannya; tiap-tiap orang sedikit banyak ada kuasanya.

273. Kuat lilit kerana simpulnya.
Maknanya: Kekuatan persatuan terletak pada anggota-anggotanya yang bersatu padu.

274. Kuat sepit kerana kempa (kempa - apitan).
Maknanya: Orang kuat dalam sesuatu perkara, kerana ada yang menolong atau menyokongnya di belakang.

275. Kuat tertawa koyak bibir.
Maknanya: Bersuka-sukaan yang akhirnya mendatangkan kesusahan.

276. Kubur kata mari, rumah kata nanti.
Maknanya: Orang yang sudah lanjut usianya.

277. Kucing lalu, tikus tiada berdecit lagi.
Maknanya: Apabila ada orang yang ditakuti, maka diamlah orang yang sedang berbuat bising.

278. Kucing melompat, orang terkejut daripada tidurnya, ayam berkokok hari pun siang.
Maknanya: Kesusahan atau kesukaan orang lain, yang berkesan sampai kepada kita.

279. Kuda itu kuda juga, keldai itu keldai juga.
Maknanya: Tiap-tiap suatu itu akan kembali kepada asalnya.

280. Kuda pelejang bukit.
Maknanya: Orang yang menjadi kakitangan orang lain.

281. Kuda tua: diperkerjakan tak boleh, nak dibunuh sayang.
Maknanya: Menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit; dalam keadaan yang serba salah.

282. Kuda yang baik tak bercerai daripada pelananya. Maknanya: Orang yang rajin senantiasa disuruh orang.

283. Kuda yang pantas tiada berkehendakkan cemeti. Maknanya: Orang yang rajin dan pandai berbuat pekerjaan tak perlu diawasi.

284. Kudis menjadi tokak.
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar.

285. Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa. Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

286. Kulai-balai bagai cangkul sisa pengait (dikait).
Maknanya: Orang yang lemah-lembut gerak gerinya.

287. Kulit hitam orang tengok, tulang putih siapa jenguk.
Maknanya: Orang yang pada lahirnya kelihatan jahat, tetapi niat di hatinya baik tidak seorang pun yang tahu.

288. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.
Maknanya: Kesalahan orang lain, biar pun kecil, tampak; tetapi kesalahan sendiri tidak disedari.

289. Kuman menjadi barah (pekung).
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar.

290. Kumbang terbang tak bersaing.
Maknanya: Terlalu cepat.

291. Kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari. Maknanya: Persetujuan atau persahabatan harus datang daripada kedua-dua belah pihak.

292. Kuning oleh kunyit, hitam oleh arang.
Maknanya: Mudah dihasut atau dipujuk.

293. Kura-kura di atas dahan.
Maknanya: Berbuat sesuatu yang mustahil.

294. Kura-kura di dalam perahu, pura-pura tidak tahu. Maknanya: Bertanya sesuatu yang sudah diketahui.

295. Kura-kura di kaki ditinggalkan, burung terbang dikejar.
Maknanya: Kerana mengharapkan keuntungan yang besar tetapi belum tentu diperoleh, keuntungan yang kecil tetapi sudah pasti, dilepaskan.

296. Kura-kura kakinya tiada basah.
Maknanya: Mendapat keuntungan dengan tidak bersusah-payah.

297. Kurang budi teraba-raba, tidak ilmu suluh padam. Maknanya: Orang yang kurang siasat di dalam sesuatu perkara, akhirnya akan mendapat kesusahan.

298. Kurang kerat, rengkuh yang lebih.
Maknanya: Usaha tiada seberapa hanya cakap saja yang lebih.

299. Kurang seiris sebelanga.
Maknanya: Hampir cukup bilangan; sedikit saja yang kurang.

300. Kurang sisik, tinggal lidi di buku; selidik, tinggal kaji di guru.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

301. Kurang taksir hilang laba.
Maknanya: Kalau kurang hati-hati mungkin mendapat kerugian atau bahaya.

302. Kurang tambah menambah, senteng bilai-membilai (senteng - kurang cukup; bilai - sambung).
Maknanya: Bertolong-tolongan dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan.

303. Kurang-kurang bubur, sudu yang lebih.
Maknanya: Perkara kecil menjadi besar kerana banyak dipercakapkan orang; pengetahuan sedikit tetapi terlalu besar cakapnya.

304. Kurus kering seperti bayang; siapa pun tiada menaruh sayang.
Maknanya: Kurus sekali kerana sakit.

305. Kusut di hujung dengan pangkal, kerana salah memulai.
Maknanya: Seluruh pekerjaan menjadi rosak, kerana sejak mula lagi sudah salah.

306. Kusut di hujung, lari (bawa) ke pangkal.
Maknanya: Pembicaraan yang sudah melentur kian ke mari, hendaklah segera kembali ke pokok masalah.

307. Kusut diselesaikan, keruh diperjernih.
Maknanya: Segala perselisihan hendaklah didamaikan.

308. Kutu mati di atas kepala, tuma mati di tepi kain. Maknanya: Biar mati di tempat yang mulia kerana membuat pekerjaan yang baik, daripada mati di tempat yang hina kerana melakukan pekerjaan jahat.

Readmore

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "J"

01. Jadi air mandi.
Maknanya: Sudah jadi kebiasaan.

02. Jadi alas cakap.
Maknanya: Hadiah kepada orang yang berjasa.

03. Jadi bapa kuda.
Maknanya: Orang lelaki yang suka kahwin di sana sini dan bersenang-senang di rumah isterinya, tanpa membuat sesuatu pekerjaan.

04. Jadi bumi langit.
Maknanya: Orang yang sangat diharapkan pertolongannya dan segala nasihatnya dituruti.

05. Jadi dinding lasak peti manian.(lasak - masuk, muat, isi; peti manian - tempat simpanan pakaian dan barang-barang yang berharga).
Maknanya: Orang yang menjadi harapan raja atau orang besar-besar.

06. Jadi kuda beban.
Maknanya: Orang suruhan.

07. Jadi penghubung hujung lidah (mulut).
Maknanya: Orang yang menyampaikan pesan seseorang dalam suatu perundingan atau peralatan.

08. Jadi penghubung kaki tangan.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

09. Jadi penghubung mata telinga.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

10. Jadi teluk ulakan air.
Maknanya: Perundingan atau perdebatan yang berputar-putar di situ-situ saja.

11. Jahit sudah, kelindan putus (kelindan - benang pada jarum).
Maknanya: Habis (selesai) sama sekali.

12. Jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak.
Maknanya: Hendaklah selalu bersopan santun (bila merantau ke negeri orang).

13. Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas (diasak - dipindahkan; orang lalu - peladang; pepat - rata, dipangkas).
Maknanya: Adat istiadat dalam suatu negeri telah diubah oleh orang asing yang tinggal di dalam negeri itu.

14. Jalan mati lagi dicuba, inikan pula jalan binasa.
Maknanya: Orang yang berani dan tidak memilih perbuatannya.

15. Jalan raya titian batu.
Maknanya: Adat (aturan) yang belum berubah-ubah.

16. Jambatan emas.
Maknanya: Jalan mencapai bahagia.

17. Janda belum berlaki.
Maknanya: Gadis yang sudah ditinggalkan oleh lelaki yang menjadi kekasihnya.

18. Janda berhias.
Maknanya: Janda yang belum beranak.

19. Jangan bagai babi merasa gulai.
Maknanya: Orang yang hina tidak patut berjodoh dengan orang bangsawan.

20. Jangan bagai orang berjudi: menang mua, alah hendak berbela (mua - melampau).
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sudah ada celanya, nescaya merugikan semata-mata.

21. Jangan bagai orang patah selera, banyak makan (patah selera - tak bernafsu makan).
Maknanya: Pura-pura tidak mahu, tetapi dalam hati suka sekali.

22. Jangan bawa resmi jagung, makin berisi makin tegak.
Maknanya: Makin kaya (berilmu) makin sombong.

23. Jangan bercermin di air keruh.
Maknanya: Jangan mengikut tauladan (teladan) yang buruk.

24. Jangan berebutkan tembikar pecah.
Maknanya: Janganlah berkelahi kerana memperebutkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

25. Jangan berkemudi di haluan.
Maknanya: Jangan terlalu sangat mengikut kata isteri.

26. Jangan bersandar di batang rengas.
Maknanya: Tidak usah mencari perlindungan pada orang besar yang jahat.

27. Jangan bersandar di punggur.
Maknanya: Tidak ada faedahnya mencari perlindungan pada orang yang sudah tidak ada lagi kekuasaannya.

28. Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh.
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya bijak selalu mendapat kehinaan; tetapi orang bodoh yang suka bertanya selalu beroleh kejayaan.

29. Jangan buat kerbau tanduk panjang.
Maknanya: Jangan ikut campur dalam urusan orang lain.

30. Jangan diajar anak harimau makan daging.
Maknanya: Jangan digembirakan anak orang yang berkuasa berbuat zalim.

31. Jangan diajar orang tua makan dadih (dadih - air susu kerbau yang dikentalkan).
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.

32. Jangan diajar orang tua makan kerak.
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.

33. Jangan dicatuk dengan yang tajam, dicencang dengan yang majal.
Maknanya: Menasihati seseorang hendaklah dengan sabar dan berulang-ulang.

34. Jangan difikirkan air pasang saja.
Maknanya: Janganlah mengharapkan nasib yang baik sentiasa.

35. Jangan difikirkan bengkok tebu itu bengkok pula manisnya.
Maknanya: Nasihat yang baik tidak memandang orang yang mengatakannya.

36. Jangan diperlelarkan timba ke perigi, kalau tak putus genting.
Maknanya: Perbuatan yang jahat jangan dibiasakan.

37. Jangan disangkakan ikan lais-lais tiada menyengat. Maknanya: Jangan dipermudah-mudahkan orang yang lemah, terkadang-kadang ia dapat menyusahkan orang kuat.

38. Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis.
Maknanya: Hendaklah selalu ingat dan hati-hati, jangan terpedaya dengan sesuatu yang elok; jangan dicari kemarahan orang yang berkuasa.

39. Jangan kamu sangka: kapal api besi itu pun masuk guri juga (guri - sejenis buyung).
Maknanya: Jangan disangka sesuatu yang kuat dan teguh akan kekal terus tidak binasa.

40. Jangan meludah ke langit.
Maknanya: Jangan mengeji (mencela) ibu bapa atau saudara mara sendiri.

41. Jangan memanah ke langit.
Maknanya: Jangan menderhaka kepada negeri atau pemerintah kerana yang serupa itu akan membinasakan diri sendiri.

42. Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina.
Maknanya: Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.

43. Jangan memberi bunga kepada monyet.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

44. Jangan membuat baik, memberi itik bertaji; membuat jahat, sampai ayam dikerat susuhnya.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

45. Jangan menggegai sempada di bawah batang (menggegai - mengusik; sempada - ketam).
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

46. Jangan menggerak ular tidur.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

47. Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang. Maknanya: Jangan menyerahkan kuasa kepada orang, nescaya kita dibinasakannya.

48. Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit.
Maknanya: Jangan kita lupa akan asal keturunan kita atau akan orang yang telah berbudi kepada kita.

49. Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung. Maknanya: Jangan berbuat sesuatu pekerjaan yang menyalahi kebiasaan.

50. Jangan menyuruh kapak menyelam beliung.
Maknanya: Jangan memberi kepercayaan kepada orang yang tidak setia.

51. Jangan merempuh sarang lebah.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

52. Jangan puntung berasap jua.
Maknanya: Perselisihan (perkara) yang sudah selesai itu jangan diungkit-ungkit lagi.

53. Jangan sampai sesat barat: sepuluh kali diukur, sekali dikerat.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perkara) hendaklah diperiksa dulu buruk baiknya sebelum dikerjakan.

54. Jangan sangat pemilih, takut terkena buku buluh (kelak).
Maknanya: Kerjakanlah sesuatu pekerjaan itu dengan tekun dan sabar tanpa dolak-dalik.

55. Jangan seperti si buta mematah tongkat.
Maknanya: Jangan bermusuh dengan orang yang menolong kita.

56. Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai.
Maknanya: Sesudah mendapat kecelakaan baru hendak beringat-ingat.

57. Jangan tercirit di periuk.
Maknanya: Jangan berbuat angkara pada tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang telah menolong kita.

58. Jangat liat kurang panggang (jangat - kulit kerbau atau lembu).
Maknanya: Tidak dapat diajar; degil.

59. Janji sampai, sukatan penuh.
Maknanya: Sudah sampai ajal.

60. Janjian antah tidak ceruh.
Maknanya: Nasib yang malang.

61. Jaras dikatakan raga jarang (jaras - raga yang jarang anyamannya).
Maknanya: Orang yang mencela orang lain, padahal dia sendiri pun ada celanya juga; orang yang tiada ilmu kerap kali salah pilih.

62. Jari kudung dimasukkan cincin.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak pada tempatnya.

63. Jaring berbangkit kuaran tiba.
Maknanya: Perhitungan yang salah.

64. Jarum halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

65. Jatuh berjolok.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

66. Jatuh berkait.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

67. Jatuh di atas tilam.
Maknanya: Beruntung kerana mendapat pangkat, isteri yang kaya dan sebagainya.

68. Jatuh dihimpit tangga.
Maknanya: Mendapat kesusahan silih berganti.

69. Jatuh tidak berkait ( berjolok).
Maknanya: Membuat sesuatu tanpa diminta.

70. Jauh bau bunga, dekat bau tahi (kencing).
Maknanya: Sanak saudara, bila jauh selalu terkenang tetapi bila dekat selalu bertengkar.

71. Jauh boleh ditunjukkan, dekat boleh dikakukkan (dikakuk - dipegang).
Maknanya: Kebenaran sesuatu perkataan yang diucapkan boleh diuji, kerana ada tanda dan buktinya.

72. Jauh dari mata jauhlah dari hati.
Maknanya: Hilang kasih sesudah berjauhan tempat.

73. Jauh di mata, dekat di hati.
Maknanya: Meskipun telah jauh berpisah, tetapi tidak lupa pada yang ditinggalkan.

74. Jauh menyalak kuat, dekat mencawat ekor.
Maknanya: Bercakap besar di belakang-belakang saja.

75. Jauh panggang dari api.
Maknanya: Jawapan atau sindiran yang tidak tepat.

76. Jauhari juga yang mengenal manikam.
Maknanya: Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan ilmu.

77. Jejak dapat dihilangkan, belang bagaimana hendak dihilangkan?
Maknanya: Kesan perbuatan jahat dapat dihilangkan, tetapi tabiat tak dapat dihilangkan dengan mudah.

78. Jejak selut kaki terbenam.¹1¹?!
Maknanya: Berbuat sesuatu barang yang tidak diketahui, akhirnya akan mengecewakan.

79. Jejaknya keruh.
Maknanya: Asal usulnya sejak mula sudah kurang baik.

80. Jelatang di hulu air.
Maknanya: Perkara yang selalu menyusahkan.

81. Jemur terkekar ayam tiba.(terkekar - terkembang) Maknanya: Baru saja dagangan dibuka, telah banyak orang datang membeli.

82. Jenguk pandang tindai-tindai; usul-usul, asal-asal, jangan ditinggalkan (tindai-tindai - lihat dengan perhatian yang saksama kalau-kalau ada yang salah).
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan lebih baik diperiksa dan diselidiki dulu, supaya selamat dan sempurna pekerjaan itu.

83. Jerat halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

84. Jerat semata bunda kandung.
Maknanya: Anak seorang yang sangat disayangi dan dimanjakan.

85. Jerat serupa jerami.
Maknanya: Tipu daya yang tersembunyi di dalam kesukaan.

86. Jerat tiada lupa akan balam, tetapi balam lupa akan jerat.
Maknanya: Sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam.

87. Jerih menentang boleh, rugi menentang laba.
Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

88. Jika ada padi berhampalah, jika ada hati terasalah. Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

89. Jika baik ada cacatnya.
Maknanya: Tidak ada yang sempurna benar.

90. Jika berjumbai tempat bergantung.
Maknanya: Tanda yang dapat dijadikan punca penyelidikan.

91. Jika berpuluh-puluh kali batang beralih( bertindih), cacing di bawah juga.
Maknanya: Walaupun orang besar-besar silih berganti datang dan perginya, namun rakyat tetap seperti itu juga.

92. Jika bunga tak hendak dipersunting, boleh dibuat peraksi kain.
Maknanya: Perempuan yang baik budi pekertinya, walau sudah tua (rupa hodoh), boleh juga menjadi ketua rumah.

93. Jika cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah.
Maknanya: Sahabat yang tulus ikhlas dan suka membantu.

94. Jika diturut hati yang geram, hilang takut timbul berani.
Maknanya: Sebacul-bacul orang apabila telah marah akan menjadi berani.

95. Jika hati tak suka, madu diminum serasa cuka.
Maknanya: Menunjukkan kebencian.

96. Jika kepalanya ular, takkan ekornya belut.
Maknanya: Yang jahat itu tetap jahat.

97. Jika kerbau dipegang orang talinya, jika manusia dipegang mulutnya.
Maknanya: Janji mesti ditepati.

98. Jika memelihara ayam, musang jangan dijinakkan; setidak-tidaknya bertempiaran kelak.
Maknanya: Jika ada anak isteri terutama sekali anak gadis, janganlah dibiarkan orang lelaki yang jahat datang bertamu ke rumah.

99. Jika menebang menuju pangkal, jika melanting menuju tangkai.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah dengan maksud dan tujuannya.

100. Jika pandai menggunting, hendaklah pandai menjahitnya.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah dimulai janganlah dibiarkan terbengkalai.

101. Jika salah sebatang dicabut, salah serumpun dibongkar, salah separuh dirambah (rambah - membabat, menebangi).
Maknanya: Hukuman haruslah dijatuhkan menurut besar kecil kesalahan yang dilakukan.

102. Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang; tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang.
Maknanya: Kalau sengaja mencari perselisihan maka hancurlah kerukunan hidup yang aman dan damai.

103. Jika tak kena-kena membangkit balak terendam di lumpur, makin dalam ia terbenam.
Maknanya: Jika tak pandai menyuruh orang malas bekerja, maka makin rosaklah pekerjaan itu.

104. Jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan (dandang - sejenis perahu).
Maknanya: Untuk menyampaikan maksudnya, maka segala daya upaya akan dilakukan.

105. Jika terjamah benda bertuan, alamat nyawa akan melayang.
Maknanya: Orang yang mengganggu rumah tangga orang lain tak dapat tiada akan menerima akibatnya.

106. Jika tiada tersapu arang di muka, baiklah mati daripada hidup.
Maknanya: Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.

107. Jika tidak dipecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

108. Jika yang baik diperbuat bersilang cerana datang, jika yang buruk diperbuat bersilang telunjuk bibir.
Maknanya: Perbuatan baik apabila dikerjakan dapat pujian di mana-mana, perbuatan buruk apabila dikerjakan dapat celaan kanan dan kiri.

109. Jikalau beranak ikut kata bidan.
Maknanya: Turutlah nasihat orang yang lebih ahli daripada kita.

110. Jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga.
Maknanya: Jikalau dari mula sudah kusut maka sukarlah untuk menyelesaikan; kalau sudah biasa jahat maka jahat juga kesudahannya.

111. Jikalau intan itu biar keluar dari mulut anjing sekalipun, bernama intan juga.
Maknanya: Perkataan yang baik biarpun keluar dari mulut siapa juga, tetap baik.

112. Jikalau kasihkan padi, buanglah rumput.
Maknanya: Jika kasih akan anak isteri, berhentilah daripada mengasihi orang lain.

113. Jikalau kerana sebuah dusun maka binasa negeri, haruslah dusun itu dibuangkan.
Maknanya: Jikalau kerana seorang maka kerukunan hidup terganggu maka singkirkanlah orang itu.

114. Jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga (ciau atau ciu - tilam tempat duduk).
Maknanya: Jika hati tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, masih berdukacita juga.

115. Jikalau menampi jangan tumpah padinya.
Maknanya: Memilih sesuatu benda hendaklah berhati-hati jangan sampai terbuang benda yang berguna.

116. Jikalau tiada dapat dibaiki, jangan pula dipecahkan (rosakkan).
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui.

117. Jikalau tiada rial di pinggang, saudara yang rapat menjadi renggang.
Maknanya: Orang yang tidak berharta (berwang) kurang dihargai orang.

118. Jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah.
Maknanya: Tentu ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), maka sesuatu itu terjadi demikian.

119. Jikalau ular menyusur akar, tiada hilang bisanya. Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.

120. Jirus bagai bulan akan habis.
Maknanya: Modal yang makin lama makin susut.

121. Jiwa bergantung di hujung rambut.
Maknanya: Senantiasa dalam kecemasan kerana nasibnya yang tidak tentu.

122. Juadah sudah dijilat cicak.
Maknanya: Perempuan yang sudah melakukan kejahatan dalam diam-diam.

123. Jual sutera beli mastuli.(mastuli - kain tebal yang amat mahal harganya).
Maknanya: Dapat ganti yang lebih berharga lagi.

124. Jung pecah, yu yang kenyang.
Maknanya: Jika ada kerusuhan tentu ada orang yang mendapat keuntungan daripada kerusuhan itu; 6kerugian bagi seseorang, keuntungan bagi yang lain.

Readmore

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "I"


01. Iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat.
Maknanya: Kerana sayang akan perkara yang sedikit, tak tercapai apa yang dimaksudkan.

02. Ibarat ayam: tiada mengais tiada makan.
Maknanya: Sangat miskin.

03. Ibarat beban sudah ke tepi (ke tepi - maksudnya: sudah di pintu, akan dibawa turun).
Maknanya: Suatu pekerjaan yang sudah hampir selesai, atau rundingan yang hampir mencapai kata sepakat.

04. Ibarat beban, belum lepas daripada bah.
Maknanya: Belum lepas daripada tanggungan (anak lelaki atau anak perempuan).

05. Ibarat bunga: sedap dipakai layu dibuang (sedap - segar).
Maknanya: Perempuan yang dikasihi sementara muda, tetapi setelah tua lalu diceraikan.

06. Ibarat burung: mata lepas badan terkurung.
Maknanya: Tidak ada kemerdekaan.

07. Ibarat burung: mulut manis jangan dipakai.
Maknanya: Perkataan manis selalu berisi semu di dalamnya (semu-tipu, khianat).

08. Ibarat dawat (dakwat) dengan kertas: bila boleh renggang terlepas.
Maknanya: Suami isteri yang berkasih-kasihan.

09. Ibarat gasing: berpaku tetap berpusing, tak berpaku merayau.
Maknanya: Lelaki yang sudah beristeri, biar bagaimanapun ia berjalan namun ia tetap akan kembali ke rumahnya juga.

10. Ibarat kutu, boleh diselisik (selisik - diraba-raba dengan jari di dalam rambut).
Maknanya: Kesalahan atau keburukan tidak dapat disembunyikan.

11. Ibarat negeri berubah resam; ibarat tahun berubah musim.
Maknanya: Orang yang tidak tetap kedudukannya.

12. Ibarat pasir: sekali air dalam sekali berubah.
Maknanya: Rakyat jelata terpaksa menurut perubahan pada tiap-tiap kali pemerintahan bertukar.

13. Ibarat perahu takkan karam sebelah.
Maknanya: Kaum keluarga ikut bersimpati atas kecelakaan yang menimpa kerabatnya.

14. Ibarat rumput yang sudah kering, ditimpa hujan segar kembali.
Maknanya: Orang melarat mendapat pertolongan.

15. Ijuk sebelembang, tali di situ keluan di situ (sebelembang - seberkas).
Maknanya: Pencarian yang tiada memadai.

16. Ikan biar dapat, serampang jangan pukah (serampang - tempuling; pukah - bengkok, patah).
Maknanya: Maksud biar tercapai, kerugian jangan ada.

17. Ikan dalam keroncong (keroncong - bilik-bilik bubu sebelah dalam).
Maknanya: Tiada tertolong lagi (Tentang: Orang yang telah tertangkap).

18. Ikan di hulu tuba di hilir.
Maknanya: Perbuatan yang sia-sia.

19. Ikan di kuali, habis melompat.
Maknanya: Nasib yang malang.

20. Ikan digulai sudah melompat.
Maknanya: Nasib yang malang.

21. Ikan lagi di laut, lada garam sudah di sengkalan (sengkalan - pengisar rempah-rempah).
Maknanya: Sudah bersiap sedia untuk mengecap hasil yang belum lagi diperoleh.

22. Ikan pulang ke lubuk.
Maknanya: Telah kembali ke tempat asalnya.

23. Ikan sekambu rosak oleh ikan seekor.
Maknanya: Kerana yang sedikit rosak yang banyak.

24. Ikan tergantung, kucing tunggu.
Maknanya: Mengharapkan untuk memperoleh barang yang diingini.

25. Ikan terkilat (terkilap) jala tiba.
Maknanya: Sangat cepat menangkap maksud perkataan orang: tindakan yang cepat.

26. Ikan yang di dalam lautan yang besar-besar sekalipun, termasuk juga ke dalam pukat.
Maknanya: Sepandai-pandai orang, ada kalanya salah juga.

27. Ikannya belum dapat, airnya sudah keruh.
Maknanya: Perbuatan (tindakan) yang tidak bijaksana.

28. Ikat boleh diubah, takuk bagaimana mengubahnya? (takuk - luka pada pohon, misalnya pada pohon kelapa tempat berpijak naik ke atas).
Maknanya: Perangai yang sudah jadi tabiat sukar sekali mengubahnya.

29. Ikhtiar menjalani, untung menyudahi.
Maknanya: Untuk mencapai sesuatu maksud mestilah berusaha, berhasil atau tidaknya, terserah kepada nasib.

30. Ikut hakim memiat daging, sakit di awak sakitlah orang (memiat (piat) - memiuh ke kiri ke kanan).
Maknanya: Sesuatu perintah hendaklah dilakukan dengan adil.

31. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta.
Maknanya: Orang yang mengikutkan hawa nafsunya, tentu akan celaka akhirnya.

32. Ilmu padi, makin berisi makin runduk.
Maknanya: Makin banyak ilmu atau makin tinggi pangkat makin merendah diri.

33. Inai tertepung, kuku tanggal (tertepung - sudah digiling).
Maknanya: Usaha yang tak dapat diambil hasilnya kerana terjadi kemalangan.

34. Indah khabar daripada rupa.
Maknanya: Perkhabaran selalu dilebih-lebihkan daripada keadaan yang sebenarnya.

35. Ingat ranting yang akan melenting, dahan yang akan mencocok, duri yang akan mengait.
Maknanya: Hendaklah selalu beringat tentang segala bahaya dan rintangan ketika melakukan sesuatu pekerjaan.

36. Ingat sebelum kena, jimat sebelum habis.
Maknanya: Selalu waspada dan hati-hati; harus berusaha, jangan sampai terlambat.

37. Ingat-ingat yang di atas, yang di bawah akan menimpa.
Maknanya: Orang yang sedang berkuasa hendaklah berhati-hati menjalankan kewajipannya, jangan sampai menyusahkan orang-orang kecil, yang sewaktu-waktu mungkin akan menentang kerana kelakuannya yang tidak baik itu.

38. Ingin si buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi.
Maknanya: Inginkan sesuatu yang sudah diperoleh.

39. Ingin hati memandang pulau, sampan ada pengayuh tidak.
Maknanya: Ingin hendak berbuat sesuatu pekerjaan, tetapi alatnya tidak cukup.

40. Ini hari orang, besok hari kita.
Maknanya: Malang dan malapetaka itu tak dapat ditentukan.

41. Intan berlian jangan dipijakkan.
Maknanya: Untung bahagia jangan dielakkan.

42. Intan dikalungkan di leher anjing.
Maknanya: Memberikan sesuatu (barang, nasihat) kepada orang yang tidak mahu atau bukan pada tempatnya.

43. Intan disangkakan batu kelikir.
Maknanya: Tidak mengetahui harga (keadaan) yang sebenarnya.

44. Intan itu jika terbenam di pelimbahan sekalipun, tiada akan hilang cahayanya.
Maknanya: Kebenaran akan ternyata juga, walaupun disembunyikan; orang yang baik akan ketahuan juga walaupun hidupnya melarat.

45. Intan salah serudinya (serudi - canai).
Maknanya: Biarpun berketurunan baik, kalau tidak berpelajaran atau membuat kelakuan yang buruk, nescaya jahat dan hina juga jadinya.

46. Isi dada bekal berjalan.
Maknanya: Kalau ada ilmu ke mana pergi mudah rezeki.

47. Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita.
Maknanya: Kita yang berusaha, orang lain yang senang.

48. Itik berenang dalam air (di laut) mati kehausan.
Maknanya: Menderita kesusahan meskipun banyak wang atau berpangkat tinggi.

49. Itik bertaji.
Maknanya: Sangat penakut, tetapi sombong.

50. Itik diajar berenang.
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sia-sia.

51. Itik dimandikan takkan basah.
Maknanya: Orang yang degil tidak akan mendengar nasihat atau ajaran.

52. Itik mendapat air.
Maknanya: Memperoleh sesuatu yang sangat digemarinya.

53. Itik tak sudu, ayam tak patuk.
Maknanya: Tersisih daripada pergaulan kerana kemiskinan.

Readmore

Teman Setia

Template Modified By Seri Bahasa Proud To Be A Kinabatangan Blogger