Selamat Datang Diucapkan Kepada Semua Pengunjung Blog Ini Segala Komen Dan Saranan Teman Teman Amat Seri Hargai

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "G"


01. Gajah harimau di hutan hendak diburu, pijat-pijat di bantal tak dapat dihapuskan.
Maknanya: Kejahatan orang besar dan orang yang lebih kuat daripada kita hendak dibasmi, kejahatan anak buah sendiri di rumah tiada dapat di atasi.

02. Gajah hendak berak besar, kita pun hendak berak besar juga.
Maknanya: Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

03. Gajah lalu dibeli, kusa tidak terbeli (kusa - besi penghalau gajah).
Maknanya: Mengerjakan sesuatu yang besar, tetapi melupakan hal-hal yang kecil-kecil yang perlu untuk menyelesaikan yang besar itu.

04. Gajah lalu kumpai layu (kumpai - sejenis rumput layu).
Maknanya: Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

05. Gajah masuk kampung, kalau kayu (pohon) tak tumbang, rumput layu juga.
Maknanya: Orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hatinya dalam lingkungan orang lemah (orang kecil).

06. Gajah mati dicatuk katak.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

07. Gajah mati kerana gadingnya.
Maknanya: Mendapat kecelakaan kerana kelebihannya.

08. Gajah mati meninggalkan tulang, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Maknanya: Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama jahat.

09. Gajah mati, tulang setimbun.
Maknanya: Orang kaya yang mati banyak meninggalkan hartanya.

10. Gajah memamah aris, baik diikat kera kecil yang memakan buah kayu (aris getah kayu yang sudah beku).
Maknanya: Daripada mengharapkan sesuatu yang besar yang tak mungkin didapati, lebih baik terima saja yang sedikit yang sudah ada di dalam tangan.

11. Gajah pengangkut lada, kuda pelejang bukit (lejang - melompat serta lari).
Maknanya: Anak muda yang menjadi pesuruh orang, kerana pujian-pujian.

12. Gajah rompong belalai.
Maknanya: Raja yang tiada berkuasa.

13. Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

14. Gajah seekor gembala dua.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan dikepalai oleh dua orang; dua orang lelaki mencintai seorang perempuan.

15. Gajah terdorong kerana gadingnya, harimau terlompat kerana belangnya.
Maknanya: Berbuat sesuatu yang kurang baik untuk kelebihannya.

16. Gajah terum di tengah rumah (terum - duduk, dikatakan hanya tentang gajah).
Maknanya: Orang besar-besar bertamu ke rumah orang miskin, sehingga menyusahkan orang yang menerimanya itu.

17. Galas habis senggulung tandas, lamun dihitung rugi juga.
Maknanya: Perniagaan yang tidak menguntungkan; pekerjaan yang sia-sia.

18. Galas terdorong kepada Cina.
Maknanya: Telah terlanjur, tidak dapat dicabut atau ditarik kembali.

19. Gali lubang menutup lubang.
Maknanya: Meminjam wang untuk membayar hutang.

20. Gamak-gamak seperti menyambal.
Maknanya: Hanya dengan cuba-cuba atau kira-kira saja.

21. Ganti hidup berkeredaan, ganti mati berkebulatan. Maknanya: Mencari ganti seseorang ketua harus dengan muafakat.

22. Gantung tak bertali, salai tak berapi.
Maknanya: Isteri yang ditinggalkan suaminya tanpa diceraikan dan tanpa nafkah hidupnya.

23. Garam di laut, asam di darat, bertemu dalam belanga juga.
Maknanya: Perempuan dan lelaki, kalau sudah jodoh, bertemu juga akhirnya.

24. Garam dikulum tak hancur.
Maknanya: Orang yang pandai menyimpan rahsia.

25. Garam jatuh di air.
Maknanya: Nasihat yang diterima dengan baik.

26. Garam tumpah apakah (pada) tempatnya.
Maknanya: Orang yang hina yang meninggal tidak dihiraukan orang sangat.

27. Gar-gar, kata gelegar, rasuk juga yang menahannya. Maknanya: Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya.

28. Garuda diburu layang-layang yang dapat.
Maknanya: Barang yang diperoleh tidak seimbang dengan yang diinginkan.

29. Gaya saja, rasanya wallah.
Maknanya: Rupanya saja yang elok, tetapi budi pekertinya buruk.

30. Gayung bersambut, kata berjawab (gayung - pukulan).
Maknanya: Serangan ditangkis, kata dijawab; baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

31. Gayung tua, gayung memutus.
Maknanya: Perkataan orang tua biasanya tepat.

32. Gedang gerundang di kubangan, gedang ikan raya di lautan (gerundang - berudu).
Maknanya: Tiap-tiap orang besar (mulia) di tempatnya masing-masing.

33. Gedang kayu, gedang dahannya.
Maknanya: Banyak penghasilan, banyak pula belanjanya.

34. Gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung.
Maknanya: Memegahkan diri sendiri dengan kelebihan yang sebenarnya tidak ada.

35. Gelagah boreh rambutan, orang berbunga dia berbunga, orang berbuah dia tidak (gelagah boreh rambutan jantan).
Maknanya: Orang yang meniru-niru perbuatan orang lain kerana mengharapkan keuntungan, tetapi perbuatannya itu sia-sia belaka.

36. Gelang di tangan orang yang hendak dirampas tidak dapat, cincin di jari sendiri terlucut hilang.
Maknanya: Orang yang dengki dan tamak itu selalu mendapat kerugian.

37. Gelang tidak laga sebentuk, laga keduanya.
Maknanya: Cinta kasih mestilah datang daripada kedua-dua belah pihak.

38. Geleng seperti si patung kenyang.
Maknanya: Berjalan melonjak-lonjak kerana sombongnya.

39. Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan.
Maknanya: Sesudah kaya atau berpangkat tidak mahu menolong atau bergaul dengan keluarganya.

40. Geneng di tengah lebuh, tahan galah bersijingkat; geneng di tengah medan (gelanggang), tahan taruh di ayam kuyu (geneng - gagah).
Maknanya: Menunjukkan gagah kepada orang terpaksalah mengeluarkan wang untuk menolong ataupun untuk perjamuan makan minum.

41. Genggam bara api biar sampai jadi arang.
Maknanya: Membuat sesuatu pekerjaan yang susah, hendaklah sabar sehingga mencapai kejayaannya.

42. Genggam-genggam bara, terasa hangat dilepaskan. Maknanya: Melakukan sesuatu pekerjaan dengan setengah-setengah hati, terasa sukar, lalu ditinggalkan.

43. Genta saja yang berbunyi, kuda sudah dek gerindin (gerindin - kena sejenis penyakit yang biasa menyerang kuda, badannya gementar macam kedinginan).
Maknanya: Orang yang masih bagus berpakaian dan gaya congkaknya, tetapi wangnya tiada lagi atau berpenyakitan.

44. Genting menanti putus, biang menanti tembuk.
Maknanya: Suami isteri yang hampir bercerai; perkara yang hampir putus.

45. Geruh luka ajal mati.
Maknanya: Untung baik luka saja; untung tak baik, mati.

46. Geruh menempuh dalam tubuh (geruh - sial, malang).
Maknanya: Nasib buruk yang mempengaruhi diri.

47. Geruh tak berbunyi, malang tak berbau.
Maknanya: Kemalangan terjadi tanpa diketahui.

48. Geruh tak mencium bau.
Maknanya: Kemalangan terjadi tanpa diketahui.

49. Gerundang, tinggallah di kubangan!
Maknanya: Jangan mencampuri pekerjaan orang lain!

50. Getah meleleh ke pangkal, daun melayang jauh.
Maknanya: Anak sendiri lebih dikasihi daripada anak saudara.

51. Getah terbangkit (diangkat) kuaran tiba (kuaran - burung kuak-kuak).
Maknanya: Perhitungan yang salah.

52. Getikkan puru di bibir (getik - menggetil).
Maknanya: Tak dapat membencikan anak isteri atau keluarga yang buruk kelakuannya.

53. Getu sementara lagi bintik.
Maknanya: Sesuatu bahaya hendaklah dihindarkan selagi kecil agar jangan sampai menimbulkan malapetaka.

54. Gigi dengan lidah ada kalanya bergigit juga.
Maknanya: Kerap kali juga timbul perselisihan antara suami isteri, sanak saudara dan sahabat handai.

55. Gigi tanggal, rawan murah.
Maknanya: Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi.

56. Gigi telah gugur, tebu pun menjadi.
Maknanya: Keinginan datang sesudah tak ada kesempatan lagi.

57. Gila di abun-abun (abun-abun angan-angan).
Maknanya: Mengangan-angankan sesuatu yang mustahil.

58. Gombak gemilang kutu banyak, bibir hitam gigi kotor (gombak - rambut, jambul).
Maknanya: Bersih dan cantik di luar, tetapi hatinya busuk.

59. Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah. Maknanya: Perbuatan yang tidak sempurna.

60. Gulai terlampau serai maung rasanya.
Maknanya: Perbuatan (perkataan) yang berlebih-lebihan akhirnya akan menjadi sia-sia.

61. Guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan. Maknanya: Digunakan sewaktu ada perlunya, setelah itu ditinggalkan.

62. Gundahkan buah dimakan burung.
Maknanya: Bersusah hati terhadap wanita yang sudah menjadi isteri orang.

63. Gunung juga yang dilejang panas.
Maknanya: Biasanya orang yang sudah kaya juga yang mendapat untung atau bertambah kekayaannya; orang yang telah biasa berbuat kejahatan, tentu dituduh bila terjadi kejahatan.

64. Gunung yang tinggi akan runtuh, jika setiap hari digali.
Maknanya: Biar bagaimana sekalipun banyaknya harta, akan habis juga jika selalu diboroskan dan tiada ditambah-tambah.

65. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Maknanya: Murid yang mencontohi kelakuan gurunya terutama dalam hal yang tidak baik.

66. Gaharu dibakar kemenyan berbau.
Maknanya: Memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang.

67. Gajah berak besar, kancil (pelanduk) pun hendak berak besar, akhirnya mati kebebangan.
Maknanya:Hendak meniru-niru perbuatan orang besar (kaya), akhirnya diri sendiri binasa.

68. Gajah bergajah-gajah, pelanduk mati tersepit.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

69. Gajah berhati, kuman pun berhati juga.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

70. Gajah berjuang sama gajah, pelanduk (kancil) mati di tengah-tengah.
Maknanya: Kalau raja-raja berselisih, rakyat mendapat susah.

71. Gajah dialahkan oleh pelanduk.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

72. Gajah dipandang seperti kuman.
Maknanya: Terlalu marah.

73. Gajah ditelan ular lidi.
Maknanya: Orang berkuasa dapat dialahkan oleh orang lemah; perempuan bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan.

74. Gajah empat kaki lagi tersaruk.(tersaruk - tersandung).
Maknanya: Orang besar-besar itu ada waktunya akan kehilangan kebesarannya; nasib tidak dapat ditentukan.

75. Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas (gabak - redup).
Maknanya: Ada tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadi sesuatu hal.

76. Gadai terdorong ke (pada) Cina.
Maknanya: Telah terlanjur, tidak dapat dicabut atau ditarik kembali.

77. Gadai terdorong ke pajak, sehari sebulan juga.
Maknanya: Perbuatan yang terlanjur, sekalipun sedikit akibatnya sama juga dengan yang besar.

78. Gading pada gajah yang sudah keluar itu bolehkah dimasukkan pula?
Maknanya: Raja-raja (orang besar-besar) yang telah turun derajatnya (darjatnya), tak mungkin mencapai kembali martabatnya itu; sesuatu yang sudah ditetapkan (undang-undang, keputusan dan sebagainya) tiadalah dapat diubah lagi.

79. Gagak bersuara murai.
Maknanya: Rupanya hodoh tetapi suaranya merdu dan baik budi bahasanya.

80. Gagak dimandikan tujuh kali sehari pun, takkan putih bulunya.
Maknanya: Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu.

81. Gagak lalu punggur rebah.
Maknanya: Orang besar yang berlaku kurang adil kepada orang kecil, kerana mahu memperlihatkan kekuasaannya.

0 Pandangan:

Catat Ulasan

Teman Setia

Template Modified By Seri Bahasa Proud To Be A Kinabatangan Blogger