01. Jadi air mandi.
Maknanya: Sudah jadi kebiasaan.
02. Jadi alas cakap.
Maknanya: Hadiah kepada orang yang berjasa.
03. Jadi bapa kuda.
Maknanya: Orang lelaki yang suka kahwin di sana sini dan bersenang-senang di rumah isterinya, tanpa membuat sesuatu pekerjaan.
04. Jadi bumi langit.
Maknanya: Orang yang sangat diharapkan pertolongannya dan segala nasihatnya dituruti.
05. Jadi dinding lasak peti manian.(lasak - masuk, muat, isi; peti manian - tempat simpanan pakaian dan barang-barang yang berharga).
Maknanya: Orang yang menjadi harapan raja atau orang besar-besar.
06. Jadi kuda beban.
Maknanya: Orang suruhan.
07. Jadi penghubung hujung lidah (mulut).
Maknanya: Orang yang menyampaikan pesan seseorang dalam suatu perundingan atau peralatan.
08. Jadi penghubung kaki tangan.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.
09. Jadi penghubung mata telinga.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.
10. Jadi teluk ulakan air.
Maknanya: Perundingan atau perdebatan yang berputar-putar di situ-situ saja.
11. Jahit sudah, kelindan putus (kelindan - benang pada jarum).
Maknanya: Habis (selesai) sama sekali.
12. Jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak.
Maknanya: Hendaklah selalu bersopan santun (bila merantau ke negeri orang).
13. Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas (diasak - dipindahkan; orang lalu - peladang; pepat - rata, dipangkas).
Maknanya: Adat istiadat dalam suatu negeri telah diubah oleh orang asing yang tinggal di dalam negeri itu.
14. Jalan mati lagi dicuba, inikan pula jalan binasa.
Maknanya: Orang yang berani dan tidak memilih perbuatannya.
15. Jalan raya titian batu.
Maknanya: Adat (aturan) yang belum berubah-ubah.
16. Jambatan emas.
Maknanya: Jalan mencapai bahagia.
17. Janda belum berlaki.
Maknanya: Gadis yang sudah ditinggalkan oleh lelaki yang menjadi kekasihnya.
18. Janda berhias.
Maknanya: Janda yang belum beranak.
19. Jangan bagai babi merasa gulai.
Maknanya: Orang yang hina tidak patut berjodoh dengan orang bangsawan.
20. Jangan bagai orang berjudi: menang mua, alah hendak berbela (mua - melampau).
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sudah ada celanya, nescaya merugikan semata-mata.
21. Jangan bagai orang patah selera, banyak makan (patah selera - tak bernafsu makan).
Maknanya: Pura-pura tidak mahu, tetapi dalam hati suka sekali.
22. Jangan bawa resmi jagung, makin berisi makin tegak.
Maknanya: Makin kaya (berilmu) makin sombong.
23. Jangan bercermin di air keruh.
Maknanya: Jangan mengikut tauladan (teladan) yang buruk.
24. Jangan berebutkan tembikar pecah.
Maknanya: Janganlah berkelahi kerana memperebutkan sesuatu yang tidak ada gunanya.
25. Jangan berkemudi di haluan.
Maknanya: Jangan terlalu sangat mengikut kata isteri.
26. Jangan bersandar di batang rengas.
Maknanya: Tidak usah mencari perlindungan pada orang besar yang jahat.
27. Jangan bersandar di punggur.
Maknanya: Tidak ada faedahnya mencari perlindungan pada orang yang sudah tidak ada lagi kekuasaannya.
28. Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh.
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya bijak selalu mendapat kehinaan; tetapi orang bodoh yang suka bertanya selalu beroleh kejayaan.
29. Jangan buat kerbau tanduk panjang.
Maknanya: Jangan ikut campur dalam urusan orang lain.
30. Jangan diajar anak harimau makan daging.
Maknanya: Jangan digembirakan anak orang yang berkuasa berbuat zalim.
31. Jangan diajar orang tua makan dadih (dadih - air susu kerbau yang dikentalkan).
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.
32. Jangan diajar orang tua makan kerak.
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.
33. Jangan dicatuk dengan yang tajam, dicencang dengan yang majal.
Maknanya: Menasihati seseorang hendaklah dengan sabar dan berulang-ulang.
34. Jangan difikirkan air pasang saja.
Maknanya: Janganlah mengharapkan nasib yang baik sentiasa.
35. Jangan difikirkan bengkok tebu itu bengkok pula manisnya.
Maknanya: Nasihat yang baik tidak memandang orang yang mengatakannya.
36. Jangan diperlelarkan timba ke perigi, kalau tak putus genting.
Maknanya: Perbuatan yang jahat jangan dibiasakan.
37. Jangan disangkakan ikan lais-lais tiada menyengat. Maknanya: Jangan dipermudah-mudahkan orang yang lemah, terkadang-kadang ia dapat menyusahkan orang kuat.
38. Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis.
Maknanya: Hendaklah selalu ingat dan hati-hati, jangan terpedaya dengan sesuatu yang elok; jangan dicari kemarahan orang yang berkuasa.
39. Jangan kamu sangka: kapal api besi itu pun masuk guri juga (guri - sejenis buyung).
Maknanya: Jangan disangka sesuatu yang kuat dan teguh akan kekal terus tidak binasa.
40. Jangan meludah ke langit.
Maknanya: Jangan mengeji (mencela) ibu bapa atau saudara mara sendiri.
41. Jangan memanah ke langit.
Maknanya: Jangan menderhaka kepada negeri atau pemerintah kerana yang serupa itu akan membinasakan diri sendiri.
42. Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina.
Maknanya: Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.
43. Jangan memberi bunga kepada monyet.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.
44. Jangan membuat baik, memberi itik bertaji; membuat jahat, sampai ayam dikerat susuhnya.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.
45. Jangan menggegai sempada di bawah batang (menggegai - mengusik; sempada - ketam).
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.
46. Jangan menggerak ular tidur.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.
47. Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang. Maknanya: Jangan menyerahkan kuasa kepada orang, nescaya kita dibinasakannya.
48. Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit.
Maknanya: Jangan kita lupa akan asal keturunan kita atau akan orang yang telah berbudi kepada kita.
49. Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung. Maknanya: Jangan berbuat sesuatu pekerjaan yang menyalahi kebiasaan.
50. Jangan menyuruh kapak menyelam beliung.
Maknanya: Jangan memberi kepercayaan kepada orang yang tidak setia.
51. Jangan merempuh sarang lebah.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.
52. Jangan puntung berasap jua.
Maknanya: Perselisihan (perkara) yang sudah selesai itu jangan diungkit-ungkit lagi.
53. Jangan sampai sesat barat: sepuluh kali diukur, sekali dikerat.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perkara) hendaklah diperiksa dulu buruk baiknya sebelum dikerjakan.
54. Jangan sangat pemilih, takut terkena buku buluh (kelak).
Maknanya: Kerjakanlah sesuatu pekerjaan itu dengan tekun dan sabar tanpa dolak-dalik.
55. Jangan seperti si buta mematah tongkat.
Maknanya: Jangan bermusuh dengan orang yang menolong kita.
56. Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai.
Maknanya: Sesudah mendapat kecelakaan baru hendak beringat-ingat.
57. Jangan tercirit di periuk.
Maknanya: Jangan berbuat angkara pada tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang telah menolong kita.
58. Jangat liat kurang panggang (jangat - kulit kerbau atau lembu).
Maknanya: Tidak dapat diajar; degil.
59. Janji sampai, sukatan penuh.
Maknanya: Sudah sampai ajal.
60. Janjian antah tidak ceruh.
Maknanya: Nasib yang malang.
61. Jaras dikatakan raga jarang (jaras - raga yang jarang anyamannya).
Maknanya: Orang yang mencela orang lain, padahal dia sendiri pun ada celanya juga; orang yang tiada ilmu kerap kali salah pilih.
62. Jari kudung dimasukkan cincin.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak pada tempatnya.
63. Jaring berbangkit kuaran tiba.
Maknanya: Perhitungan yang salah.
64. Jarum halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.
65. Jatuh berjolok.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.
66. Jatuh berkait.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.
67. Jatuh di atas tilam.
Maknanya: Beruntung kerana mendapat pangkat, isteri yang kaya dan sebagainya.
68. Jatuh dihimpit tangga.
Maknanya: Mendapat kesusahan silih berganti.
69. Jatuh tidak berkait ( berjolok).
Maknanya: Membuat sesuatu tanpa diminta.
70. Jauh bau bunga, dekat bau tahi (kencing).
Maknanya: Sanak saudara, bila jauh selalu terkenang tetapi bila dekat selalu bertengkar.
71. Jauh boleh ditunjukkan, dekat boleh dikakukkan (dikakuk - dipegang).
Maknanya: Kebenaran sesuatu perkataan yang diucapkan boleh diuji, kerana ada tanda dan buktinya.
72. Jauh dari mata jauhlah dari hati.
Maknanya: Hilang kasih sesudah berjauhan tempat.
73. Jauh di mata, dekat di hati.
Maknanya: Meskipun telah jauh berpisah, tetapi tidak lupa pada yang ditinggalkan.
74. Jauh menyalak kuat, dekat mencawat ekor.
Maknanya: Bercakap besar di belakang-belakang saja.
75. Jauh panggang dari api.
Maknanya: Jawapan atau sindiran yang tidak tepat.
76. Jauhari juga yang mengenal manikam.
Maknanya: Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan ilmu.
77. Jejak dapat dihilangkan, belang bagaimana hendak dihilangkan?
Maknanya: Kesan perbuatan jahat dapat dihilangkan, tetapi tabiat tak dapat dihilangkan dengan mudah.
78. Jejak selut kaki terbenam.¹1¹?!
Maknanya: Berbuat sesuatu barang yang tidak diketahui, akhirnya akan mengecewakan.
79. Jejaknya keruh.
Maknanya: Asal usulnya sejak mula sudah kurang baik.
80. Jelatang di hulu air.
Maknanya: Perkara yang selalu menyusahkan.
81. Jemur terkekar ayam tiba.(terkekar - terkembang) Maknanya: Baru saja dagangan dibuka, telah banyak orang datang membeli.
82. Jenguk pandang tindai-tindai; usul-usul, asal-asal, jangan ditinggalkan (tindai-tindai - lihat dengan perhatian yang saksama kalau-kalau ada yang salah).
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan lebih baik diperiksa dan diselidiki dulu, supaya selamat dan sempurna pekerjaan itu.
83. Jerat halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.
84. Jerat semata bunda kandung.
Maknanya: Anak seorang yang sangat disayangi dan dimanjakan.
85. Jerat serupa jerami.
Maknanya: Tipu daya yang tersembunyi di dalam kesukaan.
86. Jerat tiada lupa akan balam, tetapi balam lupa akan jerat.
Maknanya: Sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam.
87. Jerih menentang boleh, rugi menentang laba.
Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.
88. Jika ada padi berhampalah, jika ada hati terasalah. Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.
89. Jika baik ada cacatnya.
Maknanya: Tidak ada yang sempurna benar.
90. Jika berjumbai tempat bergantung.
Maknanya: Tanda yang dapat dijadikan punca penyelidikan.
91. Jika berpuluh-puluh kali batang beralih( bertindih), cacing di bawah juga.
Maknanya: Walaupun orang besar-besar silih berganti datang dan perginya, namun rakyat tetap seperti itu juga.
92. Jika bunga tak hendak dipersunting, boleh dibuat peraksi kain.
Maknanya: Perempuan yang baik budi pekertinya, walau sudah tua (rupa hodoh), boleh juga menjadi ketua rumah.
93. Jika cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah.
Maknanya: Sahabat yang tulus ikhlas dan suka membantu.
94. Jika diturut hati yang geram, hilang takut timbul berani.
Maknanya: Sebacul-bacul orang apabila telah marah akan menjadi berani.
95. Jika hati tak suka, madu diminum serasa cuka.
Maknanya: Menunjukkan kebencian.
96. Jika kepalanya ular, takkan ekornya belut.
Maknanya: Yang jahat itu tetap jahat.
97. Jika kerbau dipegang orang talinya, jika manusia dipegang mulutnya.
Maknanya: Janji mesti ditepati.
98. Jika memelihara ayam, musang jangan dijinakkan; setidak-tidaknya bertempiaran kelak.
Maknanya: Jika ada anak isteri terutama sekali anak gadis, janganlah dibiarkan orang lelaki yang jahat datang bertamu ke rumah.
99. Jika menebang menuju pangkal, jika melanting menuju tangkai.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah dengan maksud dan tujuannya.
100. Jika pandai menggunting, hendaklah pandai menjahitnya.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah dimulai janganlah dibiarkan terbengkalai.
101. Jika salah sebatang dicabut, salah serumpun dibongkar, salah separuh dirambah (rambah - membabat, menebangi).
Maknanya: Hukuman haruslah dijatuhkan menurut besar kecil kesalahan yang dilakukan.
102. Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang; tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang.
Maknanya: Kalau sengaja mencari perselisihan maka hancurlah kerukunan hidup yang aman dan damai.
103. Jika tak kena-kena membangkit balak terendam di lumpur, makin dalam ia terbenam.
Maknanya: Jika tak pandai menyuruh orang malas bekerja, maka makin rosaklah pekerjaan itu.
104. Jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan (dandang - sejenis perahu).
Maknanya: Untuk menyampaikan maksudnya, maka segala daya upaya akan dilakukan.
105. Jika terjamah benda bertuan, alamat nyawa akan melayang.
Maknanya: Orang yang mengganggu rumah tangga orang lain tak dapat tiada akan menerima akibatnya.
106. Jika tiada tersapu arang di muka, baiklah mati daripada hidup.
Maknanya: Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.
107. Jika tidak dipecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.
108. Jika yang baik diperbuat bersilang cerana datang, jika yang buruk diperbuat bersilang telunjuk bibir.
Maknanya: Perbuatan baik apabila dikerjakan dapat pujian di mana-mana, perbuatan buruk apabila dikerjakan dapat celaan kanan dan kiri.
109. Jikalau beranak ikut kata bidan.
Maknanya: Turutlah nasihat orang yang lebih ahli daripada kita.
110. Jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga.
Maknanya: Jikalau dari mula sudah kusut maka sukarlah untuk menyelesaikan; kalau sudah biasa jahat maka jahat juga kesudahannya.
111. Jikalau intan itu biar keluar dari mulut anjing sekalipun, bernama intan juga.
Maknanya: Perkataan yang baik biarpun keluar dari mulut siapa juga, tetap baik.
112. Jikalau kasihkan padi, buanglah rumput.
Maknanya: Jika kasih akan anak isteri, berhentilah daripada mengasihi orang lain.
113. Jikalau kerana sebuah dusun maka binasa negeri, haruslah dusun itu dibuangkan.
Maknanya: Jikalau kerana seorang maka kerukunan hidup terganggu maka singkirkanlah orang itu.
114. Jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga (ciau atau ciu - tilam tempat duduk).
Maknanya: Jika hati tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, masih berdukacita juga.
115. Jikalau menampi jangan tumpah padinya.
Maknanya: Memilih sesuatu benda hendaklah berhati-hati jangan sampai terbuang benda yang berguna.
116. Jikalau tiada dapat dibaiki, jangan pula dipecahkan (rosakkan).
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui.
117. Jikalau tiada rial di pinggang, saudara yang rapat menjadi renggang.
Maknanya: Orang yang tidak berharta (berwang) kurang dihargai orang.
118. Jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah.
Maknanya: Tentu ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), maka sesuatu itu terjadi demikian.
119. Jikalau ular menyusur akar, tiada hilang bisanya. Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.
120. Jirus bagai bulan akan habis.
Maknanya: Modal yang makin lama makin susut.
121. Jiwa bergantung di hujung rambut.
Maknanya: Senantiasa dalam kecemasan kerana nasibnya yang tidak tentu.
122. Juadah sudah dijilat cicak.
Maknanya: Perempuan yang sudah melakukan kejahatan dalam diam-diam.
123. Jual sutera beli mastuli.(mastuli - kain tebal yang amat mahal harganya).
Maknanya: Dapat ganti yang lebih berharga lagi.
124. Jung pecah, yu yang kenyang.
Maknanya: Jika ada kerusuhan tentu ada orang yang mendapat keuntungan daripada kerusuhan itu; 6kerugian bagi seseorang, keuntungan bagi yang lain.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 Pandangan:
Catat Ulasan